I Manajemen
Menurut
Stephen P Robbins dan Mary Coulter (2004), manajemen adalah proses
pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut
terselesaikan secara efektif dan efisien dan melalui orang lain.
Jenis –
jenis manajemen :
manajemen keuangan adalah merencanakan,
menganggarkan, mencari, menyimpan, memeriksa, mengelola dan mengendalikan dana
yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok (perusahaan maupun organisasi).
manajemen
pemasaran adalah suatu proses yang berjalan dengan tujuan agar menetapkan
suatu harga serta promosi, menyalurkan gagasan dan sebagainya agar dapat
mempertahankan "kehidupan" suatu perusahaan maupun untuk
mengembangkan perusahaan tersebut sehingga pada akhirnya dapat mencapai
keutungan yang maksimal dengan pengorbanan seminimal mungkin.
manajemen resiko adalah
suatu pendekatan metodologi yang terstruktur dengan maksud agar dapat mengelola
kemungkinan - kemungkinan buruk yang dapat terjadi (ancaman).
manajemen
pendidikan adalah sumber - sumber pendidikan dibuat lebih
terpadu/terpusat agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif maupun efisien.
manajemen strategi adalah suatu proses yang
dilakukan guna mengidentifikasi (menganalisis) "apa" dan
"bagaimana" hasil yang ingin di capai tersebut.
manajemen sumber
daya manusia (SDM) adalah merupakan cara untuk mengatur suatu hubungan
maupun peran para tenaga kerja (SDM) yang dipunyai oleh suatu 1 orang/kelompok
agar dapat dipekerjakan secara maksimal tetapi tetap menonjolkan keefektifan
serta efisien, agar dapat mencapai tujuan.
manajemen
informatika adalah memanfaatkan sumber daya (dalam hal ini, segala
yang berhubungan dengan informatika) agar kelak dapat tercapai tujuan yang
ditetapkan.
manajemen produksi adalah aktivitas mengatur,
mengkoordinasi, serta mengawasi bagaimana sumber daya (manusia, alat, dana,
bahan) digunakan secara efektif dan efisien agar dapat menciptakan suatu
barang/jasa yang memiliki nilai kegunaan yang tinggi.
manajemen
konflik adalah bagaimana mengatur, mengkoordinir/mengarahkan suatu
konflik yang sulit untuk diakhiri hingga akhirnya dapat mengakhiri konflik
tersebut. Biasanya yang melakukan manajemen konflik ini adalah para pelaku
konflik maupun perantara (pihak ketiga/penengah) dari konflik tersebut.
manajemen proyek adalah suatu proses kegaiatan
manajemen dalam suatu proyek.
Pengertian kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik. Stephen Robbins, misalnya mendefinisikan kepemimpinan sebagai “ ... the ability to influence a group toward the achievement of goals.”[1] Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai serangkaian tujuan. Kata “kemampuan”, “pengaruh” dan “kelompok” adalah konsep kunci dari definisi Robbins.
Pengertian kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik. Stephen Robbins, misalnya mendefinisikan kepemimpinan sebagai “ ... the ability to influence a group toward the achievement of goals.”[1] Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai serangkaian tujuan. Kata “kemampuan”, “pengaruh” dan “kelompok” adalah konsep kunci dari definisi Robbins.
II Penetapan Perencanaan Manajemen
Perencanaan
dalam sebuah perusahaan dan oprganisasi merupakan hal penting yang harus
dilakukan agar program-program tersebut dapat menunjang terlaksananya tujuan dari
perusahaan atau organisasi yang tentunya ditentukan bagaimana cara seorang manager
menyusun sebuah perencanaan tersebut.Seperti hal yang yang dikatakan oleh Stephen
Robins dan MaryCoulter perencanaan adalah sebuah prosesyang dimulai dari penetapan
tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut
secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan
organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
Menurut Robbins
dab Coulter perencanaan tersebut ada dua macam bentuknya yaitu:
a.Rencana
formal adalah rencana tertulis yang telah ditetapkan dan harus dilaksanakan suatu
perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu dan merupakan rencana bersama
anggota korporasi.Maksunya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana
itu agar tujuan dapat diwujudkan.Rencana formal ini dibentuk untuk mengurangi ambiguitas dan
menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan untuk tujuan bersama
sebuah organisasi atau perusahaan.
b.Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan
merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.Rencana informal ini biasanya
mencakup pada kemampuan anggota dalam hubungannya dengan seorang manager.Maksudnya
tidak tertulis disini adalah rencana yang tidak ada dalam ADRT sebuah perusahaan
atau organisasi,rencana ini bersifat tidak tetap hanya berada pada kondisi tertentu
saja.
Ada beberapa alasan
mengapa perencanaan begitu penting terhadap manajemen organisasi :
- Untuk
tujuan menjadi jelas dan terarah, semua komponen atau elemen-elemen dalam
organisasi mengetahui dengan baik tujuan yang hendak dicapai.
- Semua bagian dalam organisasi
akan bekerja ke arah satu tujuan yang sama, mereka juga memahami prosedur
apa yang harus dilakukan yang sudah disepakati dalam perencanaan.
- Menolong dan mengidentifikasi
berbagai hambatan dan peluang, hal ini menuntut organisasi mempersiapkan
tindakan-tindakan antisipasi ke depan.
- Mebantu pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif, seperti mengatur biaya dan waktu agar efisien dan efektif.
- Sebagai aktivitas pengawasan, pekerjaan harus berjalan sesuai prosedur kerja masing-masing.
- Membantu mengurangi risiko dan ketidakpastian, sehingga memperjelas tindakan-tindakan dan prosedur kerja dan meminimalisir ketidakpastian tersebut.
Perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:
1.
Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan
dengan efektif dan efisien.
2.
Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat
dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul
seawal mungkin.
3.
Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi
hambatan dan ancaman.
4.
Dapat menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan yang tidak
terarah dan terkontrol.
Jenis-jenis perencanaan dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Rencana strategis
Yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu melaksanakan
misi organisasi. Sering juga disebut Perencanaan Jangkah Panjang (longe range
planning) adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka
panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang
harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan strategi
tersebut harus pula disusun program kerja yang terinci, mencakup kegiatan yang
harus dilakukan, kapan harus dimulai, kapan harus selesai, dan siapa yang harus
bertanggung jawab, serta sumber daya manusia yang diperlukan. Singkatnya
perencanaan strategik adalah proses perencanaan jangka panjang yang sudah
diformalkan, yang digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara
menghadapinya.
2. Rencana operasional
Yang merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan.
Rencana Operasional terdiri atas bentuk , yaitu : (1) rencana sekali pakai
(single use plan) yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan
dibubarkan segera setelah tujuan ini tercapai; (2) rencana permanen (standing
plans), yakni pendekatan pendekatan yang sudah di standarisasi untuk menghadapi
situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya.
Sumber : Stephen P Robbins dan Mary Coulter, 2004.
Nama : Ajeng Cintiya Yudhasara
NPM : 10511488
Kelas : 3PA02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar