Rabu, 02 Oktober 2013

Psikologi manajemen

I           Manajemen

Menurut Stephen P Robbins dan Mary Coulter (2004), manajemen adalah proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efektif dan efisien dan melalui orang lain.

Jenis – jenis manajemen          :

manajemen keuangan adalah merencanakan, menganggarkan, mencari, menyimpan, memeriksa, mengelola dan mengendalikan dana yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok (perusahaan maupun organisasi).
  manajemen pemasaran adalah suatu proses yang berjalan dengan tujuan agar menetapkan suatu harga serta promosi, menyalurkan gagasan dan sebagainya agar dapat mempertahankan "kehidupan" suatu perusahaan maupun untuk mengembangkan perusahaan tersebut sehingga pada akhirnya dapat mencapai keutungan yang maksimal dengan pengorbanan seminimal mungkin.
  manajemen resiko adalah suatu pendekatan metodologi yang terstruktur dengan maksud agar dapat mengelola kemungkinan - kemungkinan buruk yang dapat terjadi (ancaman).
  manajemen pendidikan adalah sumber - sumber pendidikan dibuat lebih terpadu/terpusat agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif maupun efisien.
manajemen strategi adalah suatu proses yang dilakukan guna mengidentifikasi (menganalisis) "apa" dan "bagaimana" hasil yang ingin di capai tersebut.
  manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah merupakan cara untuk mengatur suatu hubungan maupun peran para tenaga kerja (SDM) yang dipunyai oleh suatu 1 orang/kelompok agar dapat dipekerjakan secara maksimal tetapi tetap menonjolkan keefektifan serta efisien, agar dapat mencapai tujuan.
  manajemen informatika adalah memanfaatkan sumber daya (dalam hal ini, segala yang berhubungan dengan informatika) agar kelak dapat tercapai tujuan yang ditetapkan.
manajemen produksi adalah aktivitas mengatur, mengkoordinasi, serta mengawasi bagaimana sumber daya (manusia, alat, dana, bahan) digunakan secara efektif dan efisien agar dapat menciptakan suatu barang/jasa yang memiliki nilai kegunaan yang tinggi.
  manajemen konflik adalah bagaimana mengatur, mengkoordinir/mengarahkan suatu konflik yang sulit untuk diakhiri hingga akhirnya dapat mengakhiri konflik tersebut. Biasanya yang melakukan manajemen konflik ini adalah para pelaku konflik maupun perantara (pihak ketiga/penengah) dari konflik tersebut.
manajemen proyek adalah suatu proses kegaiatan manajemen dalam suatu proyek.

Pengertian kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik. Stephen Robbins, misalnya mendefinisikan kepemimpinan sebagai “ ... the ability to influence a group toward the achievement of goals.”[1] Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai serangkaian tujuan. Kata “kemampuan”, “pengaruh” dan “kelompok” adalah konsep kunci dari definisi Robbins.

II         Penetapan Perencanaan Manajemen

Perencanaan dalam sebuah perusahaan dan oprganisasi merupakan hal penting yang harus dilakukan agar program-program tersebut dapat menunjang terlaksananya tujuan dari perusahaan atau organisasi yang tentunya ditentukan bagaimana cara seorang manager menyusun sebuah perencanaan tersebut.Seperti hal yang yang dikatakan oleh Stephen Robins dan MaryCoulter perencanaan adalah sebuah prosesyang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.

Menurut Robbins dab Coulter perencanaan tersebut ada dua macam bentuknya yaitu:

a.Rencana formal adalah rencana tertulis yang telah ditetapkan dan harus dilaksanakan suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu dan merupakan rencana bersama anggota korporasi.Maksunya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu agar tujuan dapat diwujudkan.Rencana formal ini dibentuk untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan untuk tujuan bersama sebuah organisasi atau perusahaan.

b.Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.Rencana informal ini biasanya mencakup pada kemampuan anggota dalam hubungannya dengan seorang manager.Maksudnya tidak tertulis disini adalah rencana yang tidak ada dalam ADRT sebuah perusahaan atau organisasi,rencana ini bersifat tidak tetap hanya berada pada kondisi tertentu saja.

Ada beberapa alasan mengapa perencanaan begitu penting terhadap manajemen organisasi :
  1. Untuk tujuan menjadi jelas dan terarah, semua komponen atau elemen-elemen dalam organisasi mengetahui dengan baik tujuan yang hendak dicapai. 
  2. Semua bagian dalam organisasi akan bekerja ke arah satu tujuan yang sama, mereka juga memahami prosedur apa yang harus dilakukan yang sudah disepakati dalam perencanaan. 
  3. Menolong dan mengidentifikasi berbagai hambatan dan peluang, hal ini menuntut organisasi mempersiapkan tindakan-tindakan antisipasi ke depan.
  4. Mebantu pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif, seperti mengatur biaya dan waktu agar efisien dan efektif.
  5. Sebagai aktivitas pengawasan, pekerjaan harus berjalan sesuai prosedur kerja masing-masing. 
  6. Membantu mengurangi risiko dan ketidakpastian, sehingga memperjelas tindakan-tindakan dan prosedur kerja dan meminimalisir ketidakpastian tersebut. 

Perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:

1.      Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan   dengan efektif dan efisien.

2.      Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.

3.      Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan dan ancaman.

4.      Dapat menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.

Jenis-jenis perencanaan dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Rencana strategis

Yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu melaksanakan misi organisasi. Sering juga disebut Perencanaan Jangkah Panjang (longe range planning) adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan strategi tersebut harus pula disusun program kerja yang terinci, mencakup kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus dimulai, kapan harus selesai, dan siapa yang harus bertanggung jawab, serta sumber daya manusia yang diperlukan. Singkatnya perencanaan strategik adalah proses perencanaan jangka panjang yang sudah diformalkan, yang digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara menghadapinya.

2. Rencana operasional

Yang merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan. Rencana Operasional terdiri atas bentuk , yaitu : (1) rencana sekali pakai (single use plan) yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan ini tercapai; (2) rencana permanen (standing plans), yakni pendekatan pendekatan yang sudah di standarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya.

Sumber            :   Stephen P Robbins dan Mary Coulter, 2004.


Nama    :  Ajeng Cintiya Yudhasara
NPM      :  10511488
Kelas     :  3PA02

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar