Rabu, 07 November 2012

PENGALAMATAN iNTERNET




Pengalamatan Internet Protocol

Suatu alamat IP yang unik diperlukan bagi setiap komponen jaringan dan host yang berkomunikasi dengan memakai TCP/IP. Jaringan-jaringan TCP/IP biasanya dikategorikan menjadi tiga golongan utama yang sudah menetapkan ukurannya lebih dulu. Masing-masing jaringan dapat dibagi menjadi subjaringan-subjaringan yang lebih kecil oleh administrator sistem dengan memakai subnet mask untuk membagi suatu alamat IP menjadi dua bagian. Satu bagian mengidentifikasi host (komputer), bagian lainnya mengidentifikasi pemilik jaringan itu. Masing-masing host TCP/IP diidentifikasi oleh suatu alamat IP logis. Alamat IP adalah suatu alamat layer jaringan dan tidak bergantung pada alamat layer data-link (seperti suatu alamat kontrol akses media pada network interface card). Pada bagian ini, Anda akan belajar bagaimana pengalamatan IP pada suatu jaringan TCP/IP.
1. Alamat IP
Alamat IP merupakan sebuah angka 32-bit yang secara unik mengidentifikasi sebuah host (komputer atau device lain, misalnya printer atau router) pada suatu jaringan TCP/IP. Alamat IP pada umumnya dinyatakan dalam format desimal yang diberikan titik dengan empat angka yang dipisahkan oleh titik, misalnya 192.168.123.132.
Agar TCP/IP WAN bisa berjalan secara efektif sebagai sekumpulan jaringan, router yang menyampaikan paket-paket data di antara jaringan-jaringan tidak perlu mengetahui lokasi host yang sesungguhnya yang menjadi tujuan suatu paket informasi. Router hanya perlu mengetahui host itu merupakan suatu anggota jaringan apa dan memakai informasi yang disimpan di dalam tabel route-nya untuk menentukan bagaimana memperoleh paket ke jaringan milik host tujuan. Setelah paket dikirimkan ke jaringan tujuan, paket tersebut dikirimkan ke host yang tepat. Agar proses ini bisa berjalan, suatu alamat IP mempunyai dua bagian: ID jaringan dan ID host.
2. ID Jaringan
ID jaringan mengidentifikasi host TCP/IP yang diletakkan pada jaringan fisik yang sama. Semua host pada jaringan fisik yang sama harus diberikan ID jaringan yang sama agar bisa berkomunikasi satu sama lain. Jika router menghubungkan jaringan-jaringan Anda, seperti ditampilkan pada Gambar 2, maka ID jaringan yang unik dibutuhkan bagi setiap koneksi area yang luas. Misalnya, dalam uraian di bawah ini:
Jaringan 1 dan 2 mencerminkan dua jaringan yang di-routed.
Jaringan 3 mencerminkan koneksi WAN di antara router-router.
Jaringan 3 memerlukan sebuah ID jaringan sehingga interface di antara dua router itu dapat diberikan ID host yang unik.

Gambar 1.   Router menghubungkan jaringan-jaringan.
Catatan:
Bila Anda berencana untuk menghubungkan jaringan Anda ke Internet, maka Anda mesti memperoleh bagian ID jaringan dari alamat IP. Hal ini akan menjamin keunikan ID jaringan IP. Untuk pemberian nomor jaringan IP dan registrasi nama domain, silahkan hubungi provider layanan Internet Anda.
3. ID Host
ID host mengidentifikasi suatu host di dalam sebuah jaringan. ID host harus unik supaya jaringan itu bisa ditandai oleh ID jaringan. Suatu alamat IP mengidentifikasi lokasi sistem pada jaringan melalui cara yang sama sebagaimana sebuah alamat jalan raya mengidentifikasi sebuah rumah di dalam blok sebuah kota seperti diuraikan terlihat pada Gambar 2. berikut ini.
Gambar 2.   Komponen-komponen host dan jaringan sedang berkomunikasi melalui TCP/IP.
4. Notasi Desimal Bertitik
Ada dua format untuk menunjuk sebuah alamat IP – notasi desimal bertitik dan biner. Seperti diuraikan pada Gambar 3. masing-masing alamat IP memiliki panjang 32-bit dan disusun dari empat bagian 8-bit. Bagian 8-bit ini dikenal sebagai octet. Contoh alamat IP 192.168.123.132 menjadi 11000000.10101000.01111011.10000100 dalam format biner. Angka-angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik dalam notasi desimal bertitik merupakan octet yang dikonversikan dari biner menjadi notasi desimal. Octet men-cerminkan sebuah angka desimal yang bervariasi dari nol sampai 255 dan seluruh 32 bit dari alamat IP dialokasikan ke ID jaringan dan ID host seperti diperlihatkann Gambar 4. berikut.
Catatan: ID jaringan tidak dapat berupa angka 127. ID ini disediakan untuk fungsi diagnostik dan fungsi loopback.
5. Konversi Alamat IP dari Biner Menjadi Desimal
Untuk mengelola TCP/IP pada jaringan, Anda harus mampu mengonversi nilai bit dalam suatu octet dari kode biner menjadi suatu format desimal. Dalam format biner, masing-masing bit di dalam octet memiliki nilai desimal yang ditugaskan. Bit yang diatur menjadi 0 selalu mempunyai nilai 0 dan bit yang diatur menjadi 1 dapat dikonversikan menjadi nilai desimal. Bit yang berurutan nilai kecil mencerminkan nilai desimal 1. Bit yang berurutan nilai besar mencerminkan nilai desimal 128. Nilai desimal tertinggi dari suatu octet adalah 255 – artinya, ketika semua bit diatur menjadi 1 seperti terlihat pada Gambar 4. berikut ini.
Gambar 4.  Semua bit diatur menjadi 1 yang sama dengan sebuah nilai desimal berupa 255.
Di bawah ini tersaji tabel yang memperlihatkan bit-bit di dalam satu octet yang dikonversikan dari kode biner menjadi sebuah nilai desimal.
Kode Biner
Nilai Bit
Nilai Desimal
00000000
0
0
00000001
1
1
00000011
1+2
3
00000111
1+2+4
7
00001111
1+2+4+8
15
00011111
1+2+4+8+16
31
00111111
1+2+4+8+16+32
63
01111111
1+2+4+8+16+32+64
127
11111111
1+2+4+8+16+32+64+128
255
6. Penggolongan Alamat
Alamat-alamat Internet yang saat ini Anda kenal dialokasikan oleh InterNIC (http://www.internic.net). InterNIC ini adalah organisasi yang mengelola Internet. Alamat IP tersebut dibagi menjadi golongan-golongan. Golongan yang paling lazim adalah Golongan A, B, dan C. Golongan D dan E memang ada, tetapi pada umumnya tidak dipakai oleh end user. Masing-masing golongan alamat memiliki default subnet mask yang berbeda. Anda dapat mengidentifikasi golongan alamat IP dengan melihat octet pertamanya. Di bawah ini tersaji berbagai alamat Internet Golongan A, B, dan C, masing-masing dengan contoh alamatnya.
Alamat Golongan A diberikan ke jaringan dengan sejumlah besar host. Jaringan Golongan A memakai default subnet mask 255.0.0.0 dan mempunyai 0-126 sebagai octet pertamanya. Alamat 10.52.36.11 adalah alamat Golongan A. Octet pertamanya adalah 10, yang terletak di antara 1 dan 126 yang termasuk inklusif.
Alamat Golongan B diberikan ke jaringan berukuran sedang sampai jaringan berukuran besar. Jaringan Golongan B memakai default subnet mask 255.255.0.0 dan memiliki 128-191 sebagai octet pertamanya. Alamat 172.16.52.63 adalah alamat Golongan B. Octet pertamanya adalah 172, yang terletak di antara 128 dan 191 yang termasuk inklusif.
Alamat Golongan C dipakai untuk LAN yang kecil. Jaringan Golongan C memakai default subnet mask 255.255.255.0 dan mempunyai 192-223 sebagai octet pertamanya. Alamat 192.168.123.132 merupakan alamat Golongan C. Octet pertamanya adalah 192, yang terletak di antara 192 dan 223 yang termasuk inklusif.
Golongan alamat menentukan bit manakah yang dipakai untuk ID jaringan dan bit manakah yang dipakai untuk ID host seperti diuraikan pada Gambar 5. Golongan juga menentukan jumlah jaringan yang mungkin dan jumlah host pada setiap jaringan.


7. Pedoman Alamat IP
Kendati tidak terdapat aturan bagaimana memberikan alamat IP, namun pastikan untuk memberikan ID host dan ID jaringan yang valid. Ada beberapa pedoman umum yang harus Anda ikuti ketika memberikan ID host dan ID jaringan:
ID jaringan tidak dapat berupa angka 127. ID ini disediakan untuk fungsi diagnostik dan fungsi loopback.
Bit ID host dan bit ID jaringan tidak dapat seluruhnya berbentuk 1. Jika semua bit diatur menjadi 1, maka alamat ditafsirkan sebagai suatu siaran, bukan ID host.
Bit ID host dan bit ID jaringan tidak dapat seluruhnya berbentuk 0. Bila semua bit diatur menjadi 0, maka alamat yang ditafsirkan bisa berarti “hanya jaringan ini.”
ID host harus unik bagi ID jaringan lokal.
ID jaringan yang unik dibutuhkan bagi setiap jaringan dan koneksi area yang luas. Kalau Anda sedang berhubungan ke Internet umum, maka Anda diminta untuk memperoleh ID jaringan.
Semua host TCP/IP, termasuk interface hingga router, memerlukan ID host yang unik. ID host pada router itu adalah alamat IP yang dikonfigurasikan sebagai default gateway milik workstation.
Masing-masing host pada suatu jaringan TCP/IP memerlukan subnet mask – entah default subnet mask, yang dipakai ketika suatu jaringan tidak dibagi menjadi subnet ataupun subnet mask yang lazim, yang dipakai saat suatu jaringan dibagi menjadi subnet. Subnet mask adalah alamat 32-bit yang dipakai untuk menghalangi atau “menutupi” suatu bagian dari alamat jaringan demi membedakan ID jaringan dari ID host. Hal ini memang perlu sehingga TCP/IP dapat menentukan apakah suatu alamat IP diletakkan pada jaringan lokal atau jaringan yang jauh. Default subnet mask yang Anda pakai tergantung pada golongan alamat seperti ditampilkan pada Gambar 7. berikut ini.
Catatan: Masing-masing host TCP/IP diidentifikasi oleh suatu alamat IP yang logis dan suatu alamat IP yang unik diperlukan bagi setiap komponen jaringan dan host yang berkomunikasi dengan memakai TCP/IP. Setiap alamat IP menentukan ID host dan ID jaringan. Suatu alamat IP memiliki panjang 32-bit dan disusun dari empat field 8-bit, yang dinamakan octet. Ada lima golongan alamat. Microsoft mendukung alamat-alamat Golongan A, B, dan C yang diberikan ke host. Setiap golongan alamat dapat menampung jaringan-jaringan dari ukuran yang berbeda.
Ada beberapa pedoman yang harus Anda ikuti untuk memastikan Anda memberikan alamat IP yang valid. Semua host pada suatu jaringan tertentu mesti memiliki ID jaringan yang sama agar bisa berkomunikasi satu sama lain. Seluruh host TCP/IP, termasuk interface hingga router, memerlukan ID host yang unik.
2. Metode Pengalamatan di Internet
Agar tiap-tiap komputer yang terhubung dengan jaringan Internet ini dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya diperlukan suatu tata cara pengalamatan pada jaringan komputer Internet ini, yang sistemnya hampir sama dengan tata cara pengalamatan nomor telepon dimana setiap telepon mempunyai nomor telepon yang unik.
Dengan konsep dari protokol TCP/IP, setiap komputer yang terhubung pada jaringan TCP/IP, ‘secara teori’ harus mempunyai suatu alamat yang unik (tidak ada yang sama). Alamat ini dikenal sebagai Internet Protocol Number (IP Number / IP Address), sebesar 32-bit dan direpresentasikan dalam bentuk desimal dibagi menjadi 4 bagian dipisahkan oleh titik. Pada saat ini ada konsep-konsep baru yang memungkinkan satu IP dipakai oleh lebih dari satu komputer.
Contoh: 192.15.0.1
Host
Adalah suatu komputer yang terhubung dengan jaringan yang dalam hal ini adalah Internet. Komputer ini dapat memberikan fasilitas layanan kepada jaringan yang  terhubung kepadanya.
 Domain
Tata cara penamaan suatu host yang dikenal dengan istilah Domain, yang digunakan untuk menentukan posisi hirarki host dari jaringan Internet ini. Dibawah nama domain dalam hirarki ini dimungkinkan adanya nama subdomain.
Penentuan nomor IP Address dan nama domain tidak dapat dilakukan secara sembarang , permohonan harus diajukan kepada Internet Network Information Center (InterNIC). Badan ini bukan pengelola Internet melainkan megelola pemakaian alamat IP dan nama domain.
 Beberapa nama domain yang ada di Internet:
com, co          : digunakan untuk badan komersial. contoh: yahoo.com, rcti.co.id
edu, ac             : digunakan untuk lembaga pendidikan contoh: ucla.edu, gunadarma.ac.id
gov, go           : digunakan untuk lembaga pemerintahan contoh: fbi.gov, bppt.go.id
net                 : untuk gateway jaringan, ISP contoh: ibm.net
mil                 : digunakan untuk militer contoh: af.mil
org, or            : digunakan utuk organisasi contoh: scout.org, asean.or.id

Karena saat ini jaringan Internet sudah mencakup banyak sekali negara, maka untuk mempermudah identifikasi lokasi host Internet ini, maka dibuat hirarki nama domain negara.
Berikut ini adalah beberapa nama domain negara:
 id         : Indonesia
au        : Australia
ca         : Canada
fr         : France
my       : Malaysia
sg         : Singapura
uk        : United Kingdom , dan lain-lain

3.Metode Pengalamatan Internet
Suatu tujuan akan tercapai apabila adanya alamat yang jelas, begitu juga dalam internet tanpa adanya alamat suatu paket tidak akan sampai pada tujuan.IP dalam TCP/IP merupakan mekanisme untuk memberikan alamat bagi komputer-komputer di Internet.
Alamat Internet terdiri dari dua bentuk yaitu :
• alamat  yang dimengerti oleh mesin (dinyatakan sebagai angka)  contoh : 203.130.230.3
• alamat yang dapat digunakan orang dengan mudah (dinyatakan sebagai kata) contoh: www.indonesia.go.id
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua:
• IP versi 4 (IPv4) : 32bit (232=±4 miliar host)
• IP versi 6 (IPv6) : 128bit (2128host)
Nomer network diatur oleh suatu badan yaitu Regional Internet Registries
(RIR), yaitu :
• American Registry for Internet Number (ARIN)
bertanggung jawab untuk daerah Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, dan bagian sahara dari Afrika
• Reseaux IP Europeens (RIPE)
bertanggung jawab untuk daerah Eropa, Timur Tengah dan bagian Afrika
• Asia Pasific Network Information Center (APNIC)
bertanggung jawab untuk daerah Asia Pasific
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai
berikut:
• Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
• Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one toeveryone.
• Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen
jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan
dalam komunikasi one-to-many.
7/7/2010 am@dheos 2010Pembagian Alamat IP
• NetID/Network Identifier
Mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada
• HostID/Host Identifier
Mengidentifikasikan alamat host



Tidak ada komentar:

Posting Komentar