Rabu, 27 Maret 2013

Konsep Sehat


Konsep Sehat. Sehat itu adalah sebuah keadaan normal yang sesuai dengan standar yang diterima berdasarkan kriteria tertentu, sesuai jenis kelamin dan komunitas masyarakat. Itu adalahpengertian sehat yang saya mengerti pada awalnya. Dan setelah sekian lama Sehat Kita Semua tidak memposting makan pada kali kesempatan ini setelah vakum cukup lama akan memberikan hal sedikit tentang konsep sehat ini.

Konsep Sehat,pengertian sehat, Sehat Kita Semua

Dimulai dari apa yang dimaksud dengan pengertian sehat ini. Pengertian sehat menurut WHOadalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Dan beberapa pengertian sehat lainnya yaitudiantaranya:  :

Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural. ( Menurut Pender, 1982 )
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.( Menurut UU N0. 23/1992 tentang kesehatan)
Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions) secara adekuat. Self care Resouces : mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual. (Menurut Paune, 1983)
KONSEP SEHAT
1.      Pengertian Sehat
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Sehat sesuatu yang berguna untuk melakukan aktivitas.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1948, kesehatandidefinisikan sebagai “keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”
Pada 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan dari kehidupan.
2.      Tujuan Kesehatan
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandangpanganpendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat.
Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup secara umum, antara lain:
Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa:.[8]
Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBMbatubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanianpeternakan,industri, rumah sakit, dan lain-lain.
Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
Kebisinganradiasi, dan kesehatan kerja.
Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi programkesehatan lingkungan
Tujuan Pembangunan Kesehatan
Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:
Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalambidang kesehatan.
Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
Peningkatan status gizi masyarakat.
Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya normakeluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
3.      Faktor- faktor yang mempengaruhi kesehatan :
Environment atau lingkungan.
Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological balance.
Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya.
Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEify41gCqqNfqdXUKZoFb_7zQGUMl5XQUe66fpVxn9jIMAi-A744I6DPZtIXRvKEaAL2foDMscgBFp62APqrBJhQPl1o0a79lB6QfCJyfsMulteRaj0-_xLPL22TbGEg2e1fJIdbASXn8M/s320/konsep+sehat.jpg


2.Sejarah perkembangan kesehatan mental
              Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini disebabkan karena kesehatan mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan dapat terlihat dengan mudah. Orang yang mengalamu gangguan mental seringkali tidak terditeksi, sekalipun oleh anggota keluarganya sendiri. Hal ini karena sehari-hari hidup bersama sehingga perilaku yang dilakukan individu yang mengalami gangguan dianggap sebagai hal yang biasa, bukan sebagai gangguan. Berikuit ini perkembangan kesehatan mental dari tahun ke tahun :
a.       Gangguan mental tidak dianggap sebagai sakit

• ( tahun 1600 dan sebelumnya )

Dukun asli Amerika ( Indian ), sering juga disebut sebagai “penyembuh” orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual. Pandangan masyarakat menganggap orang yang mengalTamu gangguan mental adalah karena dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitar.
• Tahun 1692
Sejarah kesehatan mental di Eropa, khususnya inggris agak sedikit berbeda sebelum abad ke 17 orang gila disamakan dengan penjahat atau kriminal, sehingga mereka dimasukan kedalam penjaraJohn Locke ( 1690 ) dalam tulisannya yang berjudul An Essay Concerning Understanding , menyatakan bahwa terdapat derajat kegilaan dalam diri setiap orang yang disebabkan oleh emosi yang memaksa orang untuk memunculkan ide-ide yang salah atau tidak masuk akal secara terus-menerus. Kegilaan adalah ketidakmampuan akal untuk mengeluarkan gagasan yang berhubungan dengan pengalaman secara tepat.
b.      Gangguan mental dianggap sebagai sakit

• Tahun 1724

Pendeta Cotton Mather ( 1663-1728 ) memathakan yang hidup dimasyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.
• Tahun 1812
Benjamin Rush ( 1745-1813 ) menjadi salah satu pengacara mula-mula yang menangani masalah penanganan secara menusiawi untuk penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul Medical Inquiries and Observations Upon Disease of the Mind . ini merupakan buku teks psikiatri Amerika pertama.
• Tahun 1843
Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya ada 2.561 terpat tidur yang tresedia untuk menangani penyakit mental di Amerika Serikat.
• Tahun 1908
Clifford Beers ( 1876-1943 ) menderita manis depresi pada tahun 1900. Dia merupakan lulusan Yale dan seorang bisnisman. Dia menjadi subjek penanganan yang tidak menusiawi dan mengalami siksaan fisik dan mental oleh orang yang tidak memiliki pengalaman dan tidak terlatih dirumah sakit. Penangan yang tidak manusiawi yang dia terima mencetuskan keberanian untuk mempebarui penangan untuk penderita sakit mental di Amerika Serikat. Pada tahun 1908 dia menulis buku berjudul A mind Found itself. Yang menggerakan penanganan penderita sakit mental menjadi lebih baik lagi. Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan         terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
• Tahun 1909
Sigmund Freud mengunjungi Amerika dan mengajar psikoanalisa di Universitas Clark di Worcenter, Massachusetts.
• Tahun 1910
Emill Kreaplin pertama kali menggambarkan penyakit Alzheimer.
• Tahun 1920-an
Komite nasional untuk mental Higiene menghasilkan satu set model undangan-undang komite yang dimsukan kedalam aturan pada beberapa negara bagian.kimite juga membantu penelitian-penelitian yang bberpengaruh pada kesehatan mental, penyakit mental dan tratmen yang membawa perubahan nyata pada sistem perwatan kesehatan mental.
• Tahun 1950
Dibentuk Ntional Association of Mental Health ( NAMH ) yang merupakan marger dari 3 organisasi yaitu Ntional Committe for Mental Hygiene, National Mental Health Foundation, dan Psychiatric Foundation. Lembaga ini melanjtkan misi Beers dengan lebih jelas.
• Tahun 1960-an
Obat-obat antipsikotik konventional, seperti haroperidol digunakan pertama kali digunakan untuk mengntrol simtom-simtom yang positif ( nyata ) pada penderita psikosis, yang memberikan ukuran yang nyata dan penting karena membuat pasien tenang.


• Tahun 1961

Thomas Szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth og Mental Illness, yang mengemukakan dasar teori yang menyatakan bahwa “ sakit mental” sebenarnya tidaklah benar-benar “sakit”, tetapu merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan .
• Tahun 1962
Ada 422.000 orang yang tinggal di rumah sakit untuk perawatab psikiatris di Amerika Serikat.
• Tahun 1970
Mulainya deinstitusionalisasi massal.
• Tahun 1979
NAMH menjadi the National Mental health Association ( NMHA )
• Tahun 1980
Munculnya perawatan yang terencana, yaitu dengan opnbme dirumah sakit dalam jangka waktu yang pendek dan treatmen masyarakat menjadi standar bagi perawatan penyakit mental.
d.Melawan diskriminasi terhadap gangguan mental
MNHA memainkan peran penting dalam memunculkan Disabilities Act, yang melindungi warga Amerika yang secara mental dan fisik disable dari diskriminasi. Setelah itu tahun 1994 obat antipsikotik atipikal yang pertama diperkenalkan. Tahun 1997 peneliti menemukan kaitan genetik pada gangguan bipolar yang menunjukaan bahwa penyakit ini diturunkan.
3.PENDEKATAN KESEHATAN MENTAL
a.       Orientasi Klasik
Orientasi klasik yang umumnya digunakan dalam kedokteran termasuk psikiatri mengartikan sehat sebagai kondisi tanpa keluhan, baik fisik maupun mental. Orang yang sehat adalah orang yang tidak mempunyai keluhan tentang keadaan fisik dan mentalnya. Sehat fisik artinya tidak ada keluhan fisik. Sedang sehat mental artinya tidak ada keluhan mental. Dalam ranah psikologi, pengertian sehat seperti ini banyak menimbulkan masalah ketika kita berurusan dengan orang-orang yang mengalami gangguan jiwa yang gejalanya adalah kehilangan kontak dengan realitas. Orang-orang seperti itu tidak merasa ada keluhan dengan dirinya meski hilang kesadaran dan tak mampu mengurus dirinya secara layak. Pengertian sehat mental dari orientasi klasik kurang memadai untuk digunakan dalam konteks psikologi. Mengatasi kekurangan itu dikembangkan pengertian baru dari kata ‘sehat’. Sehat atau tidaknya seseorang secara mental belakangan ini lebih ditentukan oleh kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Orang yang memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dapat digolongkan sehat mental. Sebaliknya orang yang tidak dapat menyesuaikan diri digolongkan sebagai tidak sehat mental.

b.      Orientasi Penyesuaian Diri
Dengan menggunakan orientasi penyesuaian diri, pengertian sehat mental tidak dapat dilepaskan dari konteks lingkungan tempat individu hidup. Oleh karena kaitannya dengan standar norma lingkungan terutama norma sosial dan budaya, kita tidak dapat menentukan sehat atau tidaknya mental seseorang dari kondisi kejiwaannya semata. Ukuran sehat mental didasarkan juga pada hubungan antara individu dengan lingkungannya. Seseorang yang dalam masyarakat tertentu digolongkan tidak sehat atau sakit mental bisa jadi dianggap sangat sehat mental dalam masyarakat lain. Artinya batasan sehat atau sakit mental bukan sesuatu yang absolut. Berkaitan dengan relativitas batasan sehat mental, ada gejala lain yang juga perlu dipertimbangkan. Kita sering melihat seseorang yang menampilkan perilaku yang diterima oleh lingkungan pada satu waktu dan menampilkan perilaku yang bertentangan dengan norma lingkungan di waktu lain. Misalnya ia melakukan agresi yang berakibat kerugian fisik pada orang lain pada saat suasana hatinya tidak enak tetapi sangat dermawan pada saat suasana hatinya sedang enak. Dapat dikatakan bahwa orang itu sehat mental pada waktu tertentu dan tidak sehat mental pada waktu lain. Lalu secara keseluruhan bagaimana kita menilainya? Sehatkah mentalnya? Atau sakit? Orang itu tidak dapat dinilai sebagai sehat mental dan tidak sehat mental sekaligus.
Dengan contoh di atas dapat kita pahami bahwa tidak ada garis yang tegas dan universal yang membedakan orang sehat mental dari orang sakit mental. Oleh karenanya kita tidak dapat begitu saja memberikan cap ‘sehat mental’ atau ‘tidak sehat mental’ pada seseorang. Sehat atau sakit mental bukan dua hal yang secara tegas terpisah. Sehat atau tidak sehat mental berada dalam satu garis dengan derajat yang berbeda. Artinya kita hanya dapat menentukan derajat sehat atau tidaknya seseorang. Dengan kata lain kita hanya bicara soal ‘kesehatan mental’ jika kita berangkat dari pandangan bahwa pada umumnya manusia adalah makhluk sehat mental, atau ‘ketidak-sehatan mental’ jika kita memandang pada umumnya manusia adalah makhluk tidak sehat mental. Berdasarkan orientasi penyesuaian diri, kesehatan mental perlu dipahami sebagai kondisi kepribadian seseorang secara keseluruhan. Penentuan derajat kesehatan mental seseorang bukan hanya berdasarkan jiwanya tetapi juga berkaitan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan seseorang dalam lingkungannya.

c.       Orientasi Pengembangan Potensi
Seseorang dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat  kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri. Dalam psiko-terapi (Perawatan Jiwa) ternyata yang menjadi pengendali utama dalam setiap tindakan dan perbuatan seseorang bukanlah akal pikiran semata-mata, akan tetapi yang lebih penting dan kadang-kadang sangat menentukan adalah perasaan. Telah terbukti bahwa tidak selamanya perasaan tunduk kepada pikiran, bahkan sering terjadi sebaliknya, pikiran tunduk kepada perasaan. Dapat dikatakan bahwa keharmonisan antara pikiran dan perasaanlah yang membuat tindakan seseorang tampak matang dan wajar.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan Hygiene mental atau kesehatan mental adalah mencegah timbulnya gangguan mental dan gangguan emosi, mengurangi atau menyembuhkan penyakit jiwa serta memajukan jiwa. Menjaga hubungan sosial akan dapat mewujudkan tercapainya tujuan masyarakat membawa kepada tercapainya tujuan-tujuan perseorangan sekaligus. Kita tidak dapat menganggap bahwa kesehatan mental hanya
sekedar usaha untuk mencapai kebahagiaan masyarakat, karena kebahagiaan masyarakat itu tidak akan menimbulkan kebahagiaan dan kemampuan individu secara otomatis, kecuali jika kita masukkan dalam pertimbangan kita, kurang bahagia dan kurang menyentuh aspek individu, dengan sendirinya akan mengurangi kebahagiaan dan kemampuan sosial.

Sumber            :
Bagus Takwin staff UI

Nama:Ajeng Cintiya Yudhasara
NPM:10511488
Kelas:2PA02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar