Jumat, 28 Juni 2013

Kesimpulan Kesehatan Mental


Pertemuan  1       :
1. Konsep Sehat
Konsep Sehat. Sehat itu adalah sebuah keadaan normal yang sesuai dengan standar yang diterima berdasarkan kriteria tertentu, sesuai jenis kelamin dan komunitas masyarakat. Itu adalahpengertian sehat yang saya mengerti pada awalnya. Dan setelah sekian lama Sehat Kita Semua tidak memposting makan pada kali kesempatan ini setelah vakum cukup lama akan memberikan hal sedikit tentang konsep sehat ini.Dimulai dari apa yang dimaksud dengan pengertian sehat ini. Pengertian sehat menurut WHOadalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Dan beberapa pengertian sehat lainnya yaitudiantaranya:
Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural. ( Menurut Pender, 1982 )
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.( Menurut UU N0. 23/1992 tentang kesehatan)
Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions) secara adekuat. Self care Resouces : mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual. (Menurut Paune, 1983)
2.Penyesuain diri dan Pertumbuhan Personal
  
Penyesuaian Diri

Pengertian penyesuaian diri pada awalnya berasal dari suatu pengertian yang didasarkan pada ilmu biologi yang di utarakan oleh Charles Darwin yang terkenal dengan teori evolusinya. Ia mengatakan: "Genetic changes can improve the ability of organisms to survive, reproduce, and, in animals, raise offspring, this process is called adaptation".(Microsoft Encarta Encyclopedia 2002).
Sesuai dengan pengertian tersebut, maka tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntutan dan tekanan lingkungan tempat ia hidup seperti cuaca dan berbagai unsur alami lainnya. Semua mahluk hidup secara alami dibekali kemampuan untuk menolong dirinya sendiri dengan cara menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan materi dan alam agar dapat bertahan hidup. Dalam istilah psikologi, penyesuaian (adaptation dalam istilah Biologi) disebut dengan istilah adjusment.
Adjustment itu sendiri merupakan suatu proses untuk mencari titik temu antara kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan (Davidoff, 1991). Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam sekitarnya. Kehidupan itu sendiri secara alamiah juga mendorong manusia untuk terus-menerus menyesuaikan diri.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian tersebut dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia.

Pertumbuhan Personal

individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.
Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.

3. Teori Kepribadian Sehat
Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisis

Psikoanalisis merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938). Freud pada awalnya memang mengembangkan teorinya tengtang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. menurut teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual.
Dan apabila dorongan – dorongan ini tidak dapat disalurkan, dapat menyebabkan gangguan kepribadian dan juga memggangu kesehatan mental yang disebut psikoneurosis.
Dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” / (unconscious motivation) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa. Psikoanalisis mempunyai metode untuk membongkar gangguan – gangguan yang terdapat dalam ketidaksadaran ini, antara lain dengan metode analisis mimpi dan metode asosiasi bebas.
Teori psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
- Id merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.
- Ego merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
- Super Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.

Pertemuan Kedua :

1.Teori Kepribadian Sehat

Kepribadian Sehat Menurut Allport
Apa itu kepribadian sehat? Manurut Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya”.Sedangkan sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.jadi kepribadian sehat adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal dan eksternal.

Kepribadian Sehat Menurut Maslow
Maslow menganut prinsip holistik, yaitu sebuah prinsip yang meyakini suatu fenomena atau gejala itu hanya bisa dipelajari jika bersifat menyeluruh dan bersifat integral. Untuk itulah, teori kepribadian humanistik mengemukakan bahwa manusia atau individu itu harus dipelajari dengan dan secara menyeluruh, bukan memisahkannya menjadi beberapa elemen.
Maka dalam teorinya, Maslow menyatakan bahwa motivasi itu mempengaruhi individu secara keseluruhan, bukan hanya bagian-bagian tertentu saja. Semisal ketika kita lapar, yang menyebabkan dorongan (motivasi) itu bukan hanya perut, melainkan diri kita (manusia). Makanan memuaskan kita, bukan perut kita.

2.Stres

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.
Sedangkan menurut Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya

 3.Coping

Pengertian dan jenis-jenis coping

Coping adalah istilah khusus untuk individu ataupun cara mengatasi situasi pada saat mengalami stress. Coping yaitu bagaimana seseorang berupaya mengatasi masalah atau menangani emosi yang umumnya negatif yang ditimbulkannya. Efek stres dapat bervariasi tergantung pada bagaimana individu menghadapi situasi tersebut. Lazarous dan koleganya mengidentifikasi dua dimensi coping (Lazarous dan Folkman, 1984).
-          Coping yang berfokus pada masalah (problem focused coping)
Yaitu mencakup bertindak secara langsung untuk mengatasi masalah atau mencari informasi yang relevan dengan solusi.
-          Coping yang berfokus pada emosi ( emotion focused coping)
Merujuk pada berbagai upaya untuk mengurangi berbagai reaksi emosional negatif terhadap stres, contohnya dengan mengalihkan perhatian dari masalah, melakukan relaksasi, atau mencari rasa nyaman dari orang lain.

Jenis coping yang konstruktif dan destruktif

Koping yang bersifat destruktif adalah koping yang bersifat merusak, ataupun menimbulkan efek negatif pada diri kita.coping negatif dapat menimbulkan persoalan lagi di kemudian hari. misalnya dengan kita menggunakan narkoba ataupun bunuh diri, tentunya hal tersebut tidak menyelesaikan masalah bukan?
Koping yang bersifat konstruktif adalah koping yang baik dan bermanfaat. Koping positif ini digunakan agar bisa menjadi lebih dewasa,matang dan bahagia. seperti melakukan hal yang positif, melakukan hobi seperti memasak, menyanyi, dll.

Pertemuan Ketiga :

1.Pengertian dan konsep penyesuaian diri

Konsep Penyesuaian Diri

Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah. Penyesuaian yang sempurna dapat terjadi jika manusia / individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya, tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan semua fungsi-fungsi organisme / individu berjalan normal. Namun, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus menerus menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi sehat. Penyesuaian diri adalah suatu proses. Kepribadian yang sehat ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.

 Pengertian Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian tersebut  dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Banyak individu  yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesaian diri dengan kondisi yang penuh tekanan.

2.Hubungan Interpersonal

            Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik, kegagalan komunikasi sekunder terjadi bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikasi menjadi rusak. “ komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting,” tulis Anita Taylor et al.(1977:187). “Banyak penyebab dari rintangan komunikasi berakibat kecil saja bila ada hubungan baik di antara komunikan. Sebaliknya, pesan yang paling jelas, paling tegas, paling cermat tidak dapat menghindari kegagalan, jika terjadi hubungan yang jelek.”Pandangan bahwa komunikasi mendefinisikan hubungan interpersonal telah dikemukakan Ruesch dan Bateson (1951) pada tahun 1950-an. Gagasan ini dipopulerkan di kalangan komunikasi oleh Watzlawick, Beavin, dan Jackson(1967) dengan buku mereka Pragmatics of Human Communication. psikolog pun mulai menaruh minat yang besar pada hubungan interpersonal seperti tampak pada tulisan Fordon W.Allport (1960), Erich Fromm (1962), Martin Buber (1957), Carl Rogers (1951). Semua mewakili mazhab psikologi humanistic. Belakangan Arnold P.Goldstein (1975) mengembangkan apa yang disebut sebagai “relationship-enchancement methods” (metode peningkatan hubungan) dalam psikoterapi. Lame rumuskan metode ini tiga prinsip : makin baik hubungan interpersonal, (1) makin terbuka pasien mengungkapkan perasaannya, (2) makin cenderung ia meneliti perasaannya secara mendalam beserta penolongnya (psikolog), dan (3) makin cenderung ia mendengar dengan penuh perhatian dan bertindak atas nasihat yang diberikan penolongnya.

3.Artikel cinta dan Perkawinan

A.Bagaimana Memilih Pasangan
            Dalam kisah d atas di jelaskan pada kalimat “Usianya sudah di atas 25 tahun, biasanya seorang ibu pasti menanyakan apakah sudah punya teman pria yang bisa dikenalkan dengan keluarganya atau belum. Nah mungkin karena Novi belum punya teman pria akhirnya orang tuanya menjodohkan Novi dengan pria duda tanpa anak yang sudah memiliki pekerjaan tetap di sebuah BUMN.”.Hal ini berarti pernikahan ini terjadi karena adanya perjodohan yakni orang tua ibu dari gadis tersebut menjodohkanya dengan pria duda.

B.Seluk Buluk Dalam Perkawinan
            Seluk buluk dalam pernikahan tersebut terletak pada sisi perjodohan dari pernikahan pasangan tersebut karena kepolosan anak gadis tersebut maka gadis tersebut belum memiliki teman dekat pria sedangkan umurnya sudah melebihi 25 tahun,karena memikirkan anaknya ibu gadis tersebut pun menjodohkanya dengan seorang duda yang usianya 15 tahun lebih tua dari gadis tersebut namun belum dikaruniai seorang anak.Karena gadis tersebut tidak mempunyai alasan untuk menolaknya maka gadis tersebut pun mengikuti kemauan ibunya untuk dijodohkn dengan pria duda tersebut.

C.Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan
            Memang duda tersebut berbeda 15 tahun dengan gadis tersebut namun karena duda tanpa anak dan kebetulan memang memiliki baby face maka perbedaan usia tidaklah begitu nampak. Kebahagiaan mereka begitu lengkap ketika kelahiran putra pertama. Lalu belum genap dua tahun lahirlah putra kedua. Bagi mereka dua anak sudah cukup mengingat usia ayahnya sudah kepala empat.Perjalanan rumah tangga mereka sangat harmonis, hampir setiap pagi sebut saja Pak Wawan meyempatkan diri momong putranya jalan-jalan pagi sebelum berangkat kerja. Sementara Bu Wawan menyiapkan sarapan pagi buat keluarga tercinta.

D.Perceraian dan Pernikahan kembali
            Dalam artikel tersebut dijelaskan tak lama setelah 2 bulan masa purna pasangan tersebut akhirnya bercerai.Tidak ada yang mengetahui alasan mengapa pasangan tersebut bercerai.Namun saat dalam keadaan berduka dia baru menceritakan bahwa penyebab perceraianya dengan suaminya adalah karena suaminya berhubungan kembali dengan mantan istrinya terdahulu.Dan dia akhirnya memutuskan untuk pindah kesurabaya dan meninggalkan anaknya kepada mantan suaminya agar anaknya dapat melanjutkan pendidikan selain itu karena ia mendengar bahwa mantan suaminya tersebut akan kembali menikah dengan mantan istrinya.

E.Single Life
            Dalam artikel tersebut tertera pada kalimat “Suami dan anak-anak akan menempati rumah ini, saya yang akan kembali ke rumah orang tua saya. Saya dulu datang tidak membawa apa-apa dan akan kembali kepada orang tua seperti semula. Anak-anak saya biarkan ikut ayahnya agar tetap bisa melanjutkan sekolahnya.”Dan pada akhirnya wanita tersebut pun pulang kerumah orang tuanya seorang diri tanpa membawa anak-anaknya.Dan ia pun kembali hidup sendiri tanpa adanya suami ataupun anak lagi.

Nama : Ajeng Cintiya Yudhasara
Kelas : 2PA02
NPM : 10511488
           








Tidak ada komentar:

Posting Komentar